ini senin, dan aku gabut lagi -,-
gimana sii rasanya membenci senin, aku bekerja setiap senin.. kecuali tanggal merah, ya gak senin doang sih, selasa sampe jumat juga.
otakku kurang beban nih.. dari sebelum jam istirahat pekerjaanku uda selesai, gak ada kegiatan lain selain chat dengan my current crush -,-
tp dia berhenti menjawab.. dan ya .. aku mulai menggulir sosial media. .. instagram.
aku menemukan 1 postingan yang menarik (setidaknya untukku, karena membuatku berhenti beberapa detik disana).
“If you’re looking for closure, let me tell you this: The lack of respect was the closure. The lack of an apology was the closure. The lack of care, accountability and honesty. That was the closure”
aku notice percakapan terpanjang terakhir adalah di akhir januari.. dalam perjalanan ku menuju krian. ya.. aku di kereta saat itu. kita lagi discuss about something dan … waktu menjawab suatu pertanyaan tbh aku ragu sekali dan mengerahkan banyak energi untuk menjawabnya.. tapi akhirnya kukirim. dannn …reaksi nya sesuai perkiraanku, tiba2 senyap, dan baru mendapat balasan di pagi hari. sejak itu semuanya semakin sedikit dan jauh. ini bikin bingung. kenapa sih.. sebenernya otak uda tau itu adalah lampu merah, tidak mau berhenti dan malah mengharapkan suatu closure. postingan itu valid. harusnya aku membacanya lebih awal.. pada akhirnya pesan terakhir ku ditinggalkan dengan terbaca.. tanpa balasan. ohh dia sudah mencapai batas. februari yang biru. aku menghabiskannya dengan basah. selesai.. seharusnya aku berhenti, aku tidak diberi closure, jadi aku mengirim closureku.. hadiah ulang tahun untuk mas-mas pecinta kucing yang lahir di 17 maret 1993 beserta tulisan tanganku yang jelek.
April melegakan, aku bahkan lupa kapan terakhir mengunjungi akun twitternya (karena ini doang yang gak pernah mutualan, semua sosmedku sudah diremove, bahkan ada yang diblock)….. liburan yang panjang menenangkan sistem penalaranku. ucapan syukur kepada Tuhan Yesus.. awal aprilku sangat menyenangkan 😀 . Selamat tinggal kucing .