Marani Kakombohi

Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982 yang ditulis Cho Nam-Joo diterbitkan pertama kali di tahun 2016. Ehmm ini novel yang menggambarkan kehidupan perempuan dengan tekanan yang tinggi di tengah masyarakat misigonis.
Bayangin aja:
1. Dia lahir di tengah keluarga yang mengharapkan anak laki-laki. Ji-Yeong punya kakak perempuan. Ibunya menggugurkan anak ke 3 karena perempuan -.- . Waktu ibunya khawatir dan takut kalau anak mereka cewek lagi, tau gak respon nenek a.k.a ibunya si bapak ? “Hush, jangan bicara yang tidak2” . Omg kayak aib banget kalo ternyata anaknya perempuan lagi ? Akhirnya dia punya adik cowok. Neneknya selalu memanjakan adiknya, barang-barang adiknya gak boleh disentuh kedua kakaknya sama sekali. Yaa karena bagi nenek yang berharga hanya cucu laki-laki.
2. Waktu sekolah dia dibully anak cowok yang duduk di bangku sebelahnya, tapi gurunya hanya bilang anak yang bully dia hanya cari perhatian karena suka dengan Kim Ji-Yeong .. Lol banget gak sih?!
3. Diganggu anak cowok waktu pulang sekolah malam-malam, karena dia ambil course yang jauh dari rumah. Dia nangis loh, tau gak respon bapaknya? Bukannya nge bela anaknya, malah marahin anaknya karena dia salah mengambil course di tempat yang jauh, dan apa yang ia alami karena kesalahannya sendiri, intinya Ji-Yeong harus bersikap lebih baik.
4. Waktu masih kuliah dia gak pernah direkomendasikan dosen untuk magang di perusahaan ternama,
5. Dia karyawan teladan, tapi gak pernah dapat promosi (perkaranya masih sama, karena dia bukan laki-laki)
6. Setelah menikah dan akhirnya punya anak dia harus melepas karir dan kebebasannya demi mengasuh anak. Tapi pas dia sedang beristirahat di taman dan minum kopi, ada pria yang bilang “enak banget jadi istri korea, bisa minum kopi di jam segini pakai uang suaminya” woah, dia bilang gitu tanpa tahu apa yang dialami Ji-Yeong ketika harus melepaskan karir yang dia suka banget, mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Itu hanya sebagian ya, masih banyak kejadian lain yang dia hadapi, dan sebenarnya dalam hati dia ingin menjawab semua orang-orang yang memperlakukan dia seperti itu. Tapi itu hanya ada dalam pikirannya, gak benar2 disuarakan. Ada beberapa peristiwa juga yang menunjukkan gimana dia dan teman2 ceweknya berani speak up dan bertindak melawan, contoh saat di sekolahnya sering diteror pria yang suka buka baju dengan sengaja ke anak-anak SMA, mereka menangkapnya dan bawa ke kantor polisi. Karena gimana pun itu termasuk pelecehan kan? Tapi mereka malah dianggap memalukan nama sekolah. Lama-lama suara Ji-Yeong hilang. . dia gak lagi berusaha menyuarakan dirinya sendiri. Akhirnya dia depresi. Dia sering berubah menjadi orang lain, dan ini berbeda dengan kasus kepribadian ganda.

Aku lahir 16 tahun setelah Kim Ji Yeong, emang gak separah keadaan di latar waktu Ji Yeong tumbuh, tapi masih ada aja orang yang memperlakukan cewek seenak jidat hih gemes deh, dan menganggap itu normal. Contoh aku kenal bapak-bapak yang suka bercanda berbau cabul, dan gak sungkan loh sama teman wanitanya yang lain, dan mereka menganggap itu hanya bercanda dan normal dilakukan. Itu pelecehan sih dari sudut pandangku, tapi teman-temanku yang lain juga memaklumi, ih parah banget kan? Mereka tau bapak-bapak itu toxic dan cabul, tapi mereka yang sudah mengenal lama hanya berusaha memaklumi karena mereka tau kecabulan orang-orang itu udah gak ada obat. Aku gak akan berhenti, aku gak mau diam,meskipun itu gak merubah mereka, aku gak akan menormalisasi, aku dengan terang-terangan bilang kalau mereka toxic dan cabul kok. Aku janji sama diri sendiri, dimana pun nanti aku ketemu orang2 kaya gitu, aku akan jawab, balas, dan gak akan diam aja. Aku gak mau Kim Ji-Yeong lainnya suaranya hilang juga.

Jadi buku ini bagus banget, penggambarannya sangat kuat, sampe aku nulis ini emosi aja masih meledak wkwkw . Setelah baca ini aku juga bersyukur, aku seorang anak tunggal perempuan dan selalu merasa berharga.Terimakasih untuk kedua orang tuaku, dan Tuhan tentunya yang terbaik karena menempatkanku di keluarga ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *