Marani Kakombohi

Review Buku: No Hard Feeling by Liz & Mollie

Chapter 3 – Motivation (Inspire yourself: Why you’re stuck and how to get moving)
Dari bab ini aku suka: “If we want to get really crazy about staying motivated, set up a variable reward system for ourselves” jadi kita bisa buat milestone gitu, fokus sama small wins. Bab ini mengajari kita ✨Job Crafting✨ (Ini bagus sekali kalian harus baca sendiri)

Chapter 4 – Decision Making (Emotion is part of the equation: Why good decisions rely on examining your emotions.)
Wah ini udah pernah kubahas di postingan khusus, click here.

Chapter 5 – Teams (Psychological safety first: Why the how matters more than the who)
Bagian ini membahas 3 jenis makhluk yang nyebelin di tempat kerja wkwk, ada Slacker, ada Jerk, dan ada Dissenters dan tentunya some how to deal with them. Part terpenting adalah bagaimana membangun “Psychological Safety” di tempat kerja. Dalam situasi ini setiap orang gak lagi merasa excluded, gak juga takut mengakui kesalahan, dan pastinya berani menjadi diri sendiri dan tetap merasa menjadi bagian dari tim.

Chapter 6 – Communication (Your feelings aren’t facts: Why you shouldn’t get emotional about your emotions)
Chapter ini membahas tentang how to talk about hard things, kadang kita berasumsi soal apa yang orang lain pikirkan, padahal itu belum tentu fakta, kita harus berani mengkomunikasikan itu dengan jelas, biar gak ada salah paham. Ada beberapa tips juga dalam menerima dan memberi komentar atau saran. The words people say are not always what they mean. Selain itu juga ada tips untuk berkomunikasi online atau digital communication, contoh kecil soal penggunaan emoji wkwk, ini matter sih buat aku yang setiap hari bekerja pakai whatsapp.

Chapter 7 – Culture (Emotional culture cascades from you: Why small actions make a big difference)
Emosi kita itu menular ! Anese Cavanough seorang leadership advisor selalu meminta timnya untuk rate their moods on a scale 0-10 sebelum meeting. Untuk mereka yang memiliki mood 0-5, mereka diminta untuk melakukan apapun untuk nge-stonk atau boost mood mereka dan kembali setelah angkanya naik. it’s better to have someone leave a meeting for a bit than be present but so agitated, they make everyone around them anxious too. Ini adalah salah satu culture yang dibuat oleh Anese.

Bab ini juga membahas tentang “sense of belonging”, bagaimana kita harus memperlakukan rekan kerja supaya mereka bisa merasakannya, khususnya yang baru join.

Chapter 8 – Leadership (Be selectively vulnerable: Why how you share matters)
Ini gak hanya untuk para manager atau mereka yang memimpin suatu tim, karena leadership itu skill. Advice yang paling matter adalah tentang vulnerable, dan bagaimana kita melakukannya tanpa dipandang lemah. Intinya Don’t vent to much. Selain itu juga tips dalam memanage emosi orang lain. Don’t make your employees immediately feel bad for feeling bad. Hal terpenting adalah “Listen” sounds basic ya, tapi sangat penting sampai harus diulang-ulang.

Manager yang baik juga manage employees dengan individually, gak disamaratakan semua. Average managers play checkers, while great managers play chess. Checkers: every piece is the same. But winning a game of chess requires you to understand each piece’s strength adn weakness.

Setelah bab penutup “takeaways” dari setiap chapter dirangkum ulang, dan mereka masih menambah sedikit tetang 3 skill yang juga penting untuk dealing with emotion, seperti: 1) Emotional Intelligence; (2) Emotion Regulation; (3) Emotinal Agility.

Buku ini sangat bagus :”, aku bahkan baca berulang-ulang (hiperbola yeh, masih 2x). Terimakasih kepada Bu Fonny yang sering sharing bacaan bagusnya :”) , Aku kenal buku ini dari my bos hihi. Kalau kalian mau baca aku nemu sih link shopee untuk original book nya ini ya:

https://shope.ee/AK6602lNpY

Selamat membaca !

3 komentar untuk “Review Buku: No Hard Feeling by Liz & Mollie”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *